Penelitian Perbandingan Koefisien Pelampung dalam Pengukuran Debit Aliran
Posted: Sabtu, 17 April 2010 by div.PP in Label: Penelitian
0
Debit aliran sungai dapat dihitung dengan berbagai macam metode, salah satunya yaitu dengan metode pelampung. Metode ini prinsipnya yaitu menghanyutkan pelampung pada suatu aliran sungai dengan panjang lintasan tertentu. Debit dapat dihitung berdasarkan kecepatan laju botol tersebut melintasi panjang lintasan yang telah diukur persatuan waktu dan luas penampang basah sungai. Dalam perhitungan debit pada umumnya rumus yang digunakan adalah :
Q = v A
dengan v merupakan kecepatan aliran (m/s) dan A merupakan luas penampang basah sungai (m2)
sedangkan pada metode ini rumus sedikit diubah menjadi:
Q = A k u
dengan A merupakan luas penampang basah k merupakan koefisien pelampung dan u merupakan kecepatan laju pelampung
Biasanya dalam pengukuran dengan metode ini, pelampung baik ukurannya maupun jenisnya tidak begitu diperhatikan, yang menjadi pertanyaan apakah yang tidak diperhatikan itu berpengaruh signifikan terhadap hasil pengukuran debit aliran?
Hal yang diamati dan diteliti yaitu perbandingan antara pelampung botol plastik berukuran 600mL, 800 mL dan 1500mL dan penggunaannya pada ukuuran sungai tertentu.
Q = v A
dengan v merupakan kecepatan aliran (m/s) dan A merupakan luas penampang basah sungai (m2)
sedangkan pada metode ini rumus sedikit diubah menjadi:
Q = A k u
dengan A merupakan luas penampang basah k merupakan koefisien pelampung dan u merupakan kecepatan laju pelampung
Biasanya dalam pengukuran dengan metode ini, pelampung baik ukurannya maupun jenisnya tidak begitu diperhatikan, yang menjadi pertanyaan apakah yang tidak diperhatikan itu berpengaruh signifikan terhadap hasil pengukuran debit aliran?
Hal yang diamati dan diteliti yaitu perbandingan antara pelampung botol plastik berukuran 600mL, 800 mL dan 1500mL dan penggunaannya pada ukuuran sungai tertentu.